Monday, June 6, 2011

Pulau Barrang Lompo akan tenggelam!



Berita ini bukan bohongan,ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh DR.Amiruddin Tahir. Informasi ini diperoleh oleh IMACS proyek saat melakukan pertemuan dengan tim DR. Budi Wiryawan di kantor IMACS. Pertemuan ini bertujuan untuk mendalami lebih jauh pengalaman konsultan dalam melakukan Vulnerable Assesment (Analisa Kerentanan) di wilayah pesisir dan masyarakat nelayan akibat perubahan iklim. Tim Dr Budi ini terdiri dari DR. Amirudin Tahir, Asep Sukmara, Mulyana, mewakili PT. Bumi Karya Artha yang banyak bergerak dibidang pengelolaan pesisir dan laut.

Dalam presentasi ditampilkan penelitian kerentanan yang dilakukan di Batam (Pulau Kesu), Raja Ampat (Pulau Saonek) dan Makasar (Pulau Barang Lompo) pada tahun 2010. Diketahui bahwa di Pulau Kesu kenaikan sebesar 4 mm/tahun di Pulau Saonek 7mm/tahun dan di Makasar setinggi 5 mm/tahun.


Dengan menggunakan beberapa konsep kerentanan dari berbagai sumber, kemudian diformulasikan rumusan kerentanan sendiri yang terdiri dari eksposure dikalikan kerentanan dan dibagi adaptive capacity. Maka dengan perhitungan statistic akan keluar index kerentanan.


Seiring dengan diskusi yang berlangsung santai beberapa masukan dari tim IMACS antara lain adalah Rumusan-rumusan kerentanan yang dipakai disarankan untuk memasukkan unsur ketersediaan air bersih dan social ekonomi. Penelitian ditujukan khususnya pada adaptasi dibandingkan dengan mitigasi dan kemampuan beradapatasi dari segi phisic lingkungan.

Hasil dari penelitian ini menghasilkan alternative adaptasi strategi antara 1) tanpa management 2) dengan 30% management dan coastal protection serta 3) dengan 50% management dan coastal protection. Dengan simulasi model kerentanan mulai dari tahun 2010 hingga tahun 2100.

Adaptasi strategi yang diusulkan terbagi menjadi 3 termin waktu yaitu jangka pendek jangka menengah dan jangka panjang.

Momentum pertemuan ini cukup signifikan menambah wawasan kedua belah pihak terkhusus untuk tim IMACS yang akan banyak bergerak di permasalahan yang dihadapi akibat perubahan iklim.kun

No comments: